Balai Bahasa Provinsi Sumsel Gelar Pelatihan Guru Utama Revitalisasi Bahasa Daerah di Kabupaten OKI


KayuagungMengantisipasi kepunahan bahasa daerah khususnya di kabupaten OKI, Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatra Selatan, Karyono, S.Pd., M.Hum. yg diwakili oleh Ristanto, S. Pd., M.Hum., Koordinator Wilayah Kabupaten OKI dan Tim Revitalisasi Bahasa Daerah Balai Bahasa Provinsi Sumatra Selatan mengadakan Pelatihan Guru Utama bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Ogan Komering Ilir. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari hasil Rapat Koordinasi (Rakor)  dan Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) pada 9--11 Mei 2023 di Hotel Wyndham.  Pelatihan Guru Utama ini dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten OKI Muhammad Refly, S.Sos, yang diwakili oleh Kepala Bidang Pembinaan SD Kabupaten OKI H. Tarmudi,  S. Pd., M. Si.

Kegiatan Pelatihan Guru Utama Revitalisasi Bahasa Daerah diselanggarakan selama dua hari yakni 23 dan 24 Mei 2023, bertempat di SMPN 6 Kayuagung. Hadir dalam kegiatan ini Ristanto, S. Pd., M.Hum., Koordinator Wilayah Kabupaten OKI dan Tim Revitalisasi Bahasa Daerah Balai Bahasa Provinsi Sumatra Selatan, Kepala Bidang Pembinaan SD Kabupaten OKI H. Tarmudi,  S. Pd., M. Si., dan Empat orang Narasumber, yakni Tobrani,  S. Pd., Aminuddin,  S. Pd.,  Rita Noviani,  S. Pd., dan Evi Febriastuti,  S. Pd., M.Pd., serta diikuti 45 guru utama, yang terdiri dari 19 orang guru utama penutur jati bahasa Komering, 13 orang guru utama penutur jati bahasa Pedamaran, dan 13 orang guru utama penutur jati bahasa Kayuagung. Kegiatan ini bertujuan agar bahasa daerah khususnya di Kabupaten OKI tetap lestari.

Koordonator kegiatan Pelatihan Guru Utama Revitalisasi Bahasa daerah Kabupaten OKI Ristanto, S. Pd., M.Hum., yang juga Widiya Madya Balai Bahasa Provinsi Sumatera Selatan, saat diwawancara pada Selasa 24 Mei 2023 Mengatakan Kegiatan revitalisasi bahasa daerah ini dilaksanakan diseluruh Indonesia. “ Ada 17 Provinsi dan khusus di Sumatera Selatan ini ada satu kota dan lima Kabupaten, satu Kota yaitu Kota Palembang, untuk lima Kabupaten yakni Ogan Komering Ilir, Ogan Komering Ulu, Ogan Komering Ulu Selatan, Ogan Komering Ulu Timur dan Muara Enim.

Ristanto Menambahkan Ada enam bahasa yang direvitalisasi di Provinsi Sumatera Selatan yaitu Bahasa Pedamaran, bahasa Komering, bahasa Ogan, bahasa Lematang, dan bahasa Kayuagung. “Untuk Kabupaten OKI ada tiga bahasa yang direvitalisasi yakni Bahasa Komering , Bahasa Pedamaran dan Bahasa Kayuagung.”

Ristanto berharap proses Revitalisasi Bahasa Daerah ini terus dilakukan dan mendapatkan dukungan pemerintah daerah dalam melestarikan bahasa daerahnya masing-masing. “Pelestarian itu bukan hanya revitalisasi bisa juga bentuknya pemda membuat perda bahasa daerah, membuat muatan lokal di sekolah, membuat kurikulum tentang bahasa daerah, bisa juga menjadikan hari tertentu dengan menggunakan bahasa daerah atau juga memanfaatkan momen tertentu untuk menggunakan bahasa daerah seperti lomba-lomba festival” Tutupnya

Sementara Kepala Bidang Pembinaan SD Kabupaten OKI H. Tarmudi,  S. Pd., M. Si. Saat diwawancara mengatakan Balai Bahasa Provinsi Sumatera selatan tahun 2023 ini ada program revitalisasi bahasa daerah khusus di OKI Ada tiga bahasa yang direvitalisasi yaitu bahasa Kayuagung, bahasa Pedamaran, dan bahasa Komering. ”Langkah-langkah yang dilakukan Balai Bahasa ini, pertama mereka melakukan Diskusi Terpumpun di Hotel Wyndham beberapa waktu yang lalu kemudian menunjuk maestro (orang yang ahli dalam bahasa daerah)

Tarmudi berharap Semoga dengan adanya kegiatan ini, semoga penggunaan bahasa daerah yang nyaris tergerus oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi banyak anak muda dalam pergaulan sudah jarang menggunakan bahasa daerah, Adanya Kegiatan ini diharapkan gairah anak muda menggunakan bahasa daerah kembali meningkat. “ jadi jangan sampai bahasa daerah terancam punah”.

Firmansyah peserta Revitalisasai Bahasa Daerah yang berasal dari SDN 1 Tanjung Lago, Kecamatan Tanjung Lubuk Mengapresiasi adanya kegiatan ini,”Dengan adanya pelatihan ini kita bisa mengangkat budaya khusunya bahasa Komering, karena bahasa daerah kita sekarang ini sudah terkikis dan anak-anak muda sekarang sudah jarang dan malas menggunakan Bahasa daerah.”

Firmansyah Menambahkan  akan langsung menerapkan apa yang telah didapatnya dari pelatihan kedaerahnya atau kesekolah yang ada di Kecamatan Tanjung Lubuk.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.