Tak Perlu Jauh-Jauh, BNNK OKI Siap Bantu Rehabilitasi Pecandu Narkoba Secara Gratis
Tujuannya cukup mengejutkan. Mereka meminta bantuan agar sang anak, yang masih duduk di bangku kelas 10 SMK jurusan teknik perbengkelan, bisa dimasukkan ke barak militer. Alasannya, si anak sudah kecanduan barang haram.
Menanggapi kejadian ini, Kepala BNNK OKI, AKBP H. Gendi Marzanto, SH, MH menegaskan bahwa masyarakat OKI tidak perlu jauh-jauh keluar daerah untuk mendapatkan bantuan rehabilitasi.
"Datang saja ke BNNK OKI di Kayuagung. Kami siap bantu secara gratis. Prosesnya juga tidak ribet. Nanti kita asesmen dulu untuk menentukan tingkat ketergantungan dan metode rehabilitasinya, apakah cukup rawat jalan atau perlu rawat inap," jelas Gendi, Jumat (30/5/2025).
Gendi menambahkan, penanganan kasus penyalahgunaan narkoba tidak bisa disamakan dengan kenakalan remaja biasa. Ada tahapan dan perlakuan khusus yang harus dilakukan.
"Mulai dari detoksifikasi, terapi individu, terapi kelompok, sampai konseling. Itu semua dilakukan agar proses pemulihan lebih efektif," imbuhnya.
Ia tak menampik bahwa pendidikan ala barak militer bisa memberi efek disiplin, namun untuk anak-anak yang sudah terjerat narkoba, pendekatannya harus berbeda.
"Narkoba itu bukan cuma soal kenakalan, tapi sudah masuk ke ranah medis dan psikologis. Karena itu, perlu perlakuan khusus," katanya.
Gendi juga menekankan bahwa pengguna narkoba yang secara sukarela datang untuk direhabilitasi tidak akan dikenakan sanksi pidana.
"Sesuai regulasi, pengguna narkoba wajib direhabilitasi, bukan dipenjara. Dan biayanya sepenuhnya ditanggung negara," tegasnya.
Selama tahun 2024, BNNK OKI telah merehabilitasi 37 penyalahguna narkoba. Rinciannya, 30 orang menjalani rawat jalan di BNNK OKI dan 7 orang menjalani rawat inap melalui rujukan ke balai rehabilitasi BNN.
"Kami punya asesor dan konselor bersertifikat yang akan menentukan jenis treatment yang tepat sesuai kondisi pasien," terang Gendi.
Di bidang pencegahan, BNNK OKI aktif melakukan berbagai kegiatan seperti advokasi, rakor, asistensi, intervensi, supervisi, monitoring, dan edukasi.
Salah satunya melalui Program Remaja Sebaya 2024 yang digelar di lima sekolah, yakni: SMPN 1 Kayuagung, SMPN 5 Kayuagung, SMPN 6 Kayuagung, SMP IT Bina Insani, dan MTS Manbaul Ulum Islamiyah
Tak hanya itu, penyuluhan dan sosialisasi juga dilakukan hingga ke sekolah tingkat SMA/SMK, desa-desa, kelurahan, kecamatan, hingga perusahaan-perusahaan di wilayah OKI.
"Kami akan terus berupaya menyelamatkan generasi muda dari bahaya narkoba, mulai dari pencegahan hingga rehabilitasi," tutup Gendi.
Tidak ada komentar
Posting Komentar