Karnaval Budaya di OKI Meriah, Ribuan Peserta Tampilkan Keberagaman Nusantara
Peserta karnaval terdiri dari pelajar tingkat TK/Paud, SMP/MTs, SMA/MA/SMK negeri maupun swasta se-Kabupaten OKI, paguyuban Nusantara, kecamatan, serta perangkat daerah. Mereka tampil memukau lewat kostum, seni tari, hingga teatrikal yang menggambarkan kekayaan budaya Indonesia.
Sejumlah adat dan budaya ditampilkan, mulai dari Jawa, Minang, Sunda, Sumatera Utara, Bali, Madura, Banten, Lombok, hingga kearifan lokal masyarakat OKI.
“Karnaval ini menjadi cara untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air. Kita ajak masyarakat mengenal Indonesia lebih jauh dengan menunjukkan keragaman seni budaya Nusantara,” ungkap Bupati OKI, H. Muchendi saat membuka karnaval di Kayuagung, Senin (18/8).
Muchendi menegaskan, karnaval budaya juga menjadi momentum untuk memperkuat persatuan dan kesatuan seluruh elemen masyarakat OKI yang majemuk.
“Ini momentum untuk merawat kebhinnekaan. Keragaman masyarakat justru menjadi kekuatan membangun OKI,” tegasnya.
Karnaval diawali barisan siswa TK dan Paud, dilanjutkan penampilan drumband, parade pembawa bendera Merah Putih, serta kontingen dengan kostum budaya Nusantara. Ribuan warga yang memadati rute dari Taman Segitiga Emas menuju Gedung Kesenian Kayuagung tampak antusias menyaksikan jalannya parade.
Tontonan khas lokal juga hadir, seperti sastra tutur cang incang dan tradisi midang morge siwe yang selalu menarik perhatian masyarakat. Kontingen Kecamatan Kota Kayuagung bahkan tampil dengan adat Morge Siwe lengkap dengan kostum serta kereta juli yang diarak keliling kota.
Devile karnaval makin meriah dengan kendaraan hias Forkopimda dan OPD yang menampilkan berbagai produk layanan publik hingga hasil pembangunan.
Laila, warga Teluk Gelam, mengaku selalu menanti gelaran karnaval budaya di OKI setiap tahunnya.
“Ini acara agustusan yang paling saya tunggu. Selain senang melihat parade, saya juga bisa menambah wawasan tentang keragaman seni budaya di OKI,” ucap Laila, warga Desa Serapek.
Bazar ini tidak hanya memeriahkan acara, tetapi juga menjadi ajang promosi dan pemasaran bagi pelaku UMKM di OKI. Ramainya ribuan peserta dan pengunjung dari dalam maupun luar kota Kayuagung turut memberi dampak positif bagi ekonomi lokal.
“Alhamdulillah, penjualan meningkat pesat selama acara berlangsung. Banyak pengunjung dari luar Kayuagung yang berbelanja,” ungkap Sulastri, salah satu pelaku UMKM kuliner lokal di kawasan taman kota Kayuagung.(Murod)
Tidak ada komentar
Posting Komentar